Blog ini adalah kenikmatan dalam menjalani prosesku sebagai guru tanpa batas dinding kelas, tanpa membedakan tingkatan anak, dan tanpa tahu siapa murid yang sedang belajar dari blog ini. Selamat belajar untuk semua muridku. Mari kita ciptakan kelas kebebasan untuk menjadi manusia yang bebas, manusia yang merdeka dalam belajar. Aku akan mencoba menjadi pengajar tanpa batas lewat blog ini.
Selamat diterima di Multimedia SMK Negeri 8 Semarang, Semoga di kelas baru kalian punya semangat baru untuk menjadi siswa yang kreatif dan berhasil mewarnai dunia

Selasa, 15 Februari 2011

MEMBANGUN E-LEARNING DI SEKOLAH

Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku itu ada yang terjadi dengan sendirinya karena proses kematangan dan ada yang tidak terjadi dengan sendirinya tetapi direncanakan. Wujud interaksi antara siswa dengan sumber belajar dapat bermacam-macam. Cara belajar dengan mendengarkan ceramah guru memang merupakan salah satu wujud interaksi tersebut. Namun belajar hanya dengan mendengar saja patut diragukan efektifitasnya. Belajar hanya akan efektif jika siswa diberikan banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan multi-media. Komputer sebagai sarana interaktif merupakan salah satu bentuk pembelajaran terprogram yang dilandasi Hukum Akibat. Dalam Hukum Akibat asumsi utama yang diyakini adalah tingkah laku yang diikuti rasa senang besar kemungkinannya untuk dilakukan atau diulang dibandingkan tingkah laku yang tidak disenangi. Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat. Komputer tidak hanya dapat dijalankan sendirian tetapi dapat dihubungkan dengan komputer lain dalam satu jaringan. Komputer yang satu dapat memanfaatkan sumber daya komputer yang lain. Dalam skala yang lebih luas, kita bisa memanfaatkan internet.
Internet merupakan sebuah jaringan global yang memungkinkan komunikasi antar kota dan bahkan antar negara dapat dilakukan dengan biaya yang murah. Kita bisa mengirim surat elektronik (e-mail), ngobrol (chatting), mendengarkan radio (streaming) dan mencari informasi (browsing) dengan siapapun, darimanapun dan kemanapun dengan biaya pulsa telepon lokal. Kita bisa pula “bertelepon” ke luar negeri, juga dengan pulsa lokal. Internet dipadati dengan materi pendidikan dan hiburan.
Menurut Donny BU dari ICT Watch Jumlah pengguna internet di Indonesia berdasarkan data dari Google.com/adplanner per Mei 2010 telah mencapai 38 juta orang. Untuk di kawasan Asia, Indonesia masuk dalam 5 besar pengguna Internet terbanyak bersama dengan China, Jepang, India dan Korea Selatan. Pengguna layanan jejaring sosial Facebook di Indonesia juga menunjukkan angka yang tinggi masih menurut sumber yang sama, yaitu tercatat sebanyak 28 juta pengguna. Adapun menurut layanan pemeringkat situs Alexa.com, sejumlah situs yang memberikan layanan untuk berbagi informasi dan berkolaborasi mengalami peningkatan pengunjung yang pesat dari Indonesia. Sebutlah selain Facebook, ada layanan Blogspot (blogger.com), WordPress, Youtube, Twitter dan Multiply yang semuanya masuk dalam 20 besar situs yang paling banyak dikunjungi dari Indonesia. Bahkan beberapa diantaranya sudah lebih dahulu bercokol di 5 besar seperti blogspot dan Facebook. Ini menunjukkan bahwa era prosumer informasi, era dimana kini siapapun bisa menjadi produsen sekaligus konsumer informasi dalam saat yang nyaris bersamaan, sudah menjadi keniscayaan, termasuk di Indonesia.
Besarnya pengguna internet di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pendidikan. Penggunaan internet untuk pendidikan ini sering disebut dengan e-learning. Berbagai pengertian tentang e-learning saat ini sebagian besar mengacu pada pembelajaran yang menggunakan teknologi internet. Seperti pengertian dari Rosenberg menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi Internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Campbell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menggunakan media Internet dalam pendidikan sebagai hakikat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usahausaha pengajaran lewat teknologi Internet. Dikatakan oleh Darin E. Hartley bahwa: e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-learning adalah system pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer maupun komputer stand alone.
Bagaimana mengembangkan e-learning di sekolah? Inilah pertanyaan mendasar yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini. Untuk menjawabnya maka tulisan ini akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
  1. Perangkat apa saja yang diperlukan untuk membangun e-learning di sekolah ?,
  2. Bagaimana model e-learning di sekolah ?, dan
  3. Apa keuntungan e-learning di sekolah?
Perangkat Membangun e-learning di sekolah
Perangkat yang diperlukan untuk membangun e-learning di sekolah antara lain :
Infrastruktur
Infrastruktur untuk membangun e-learning di sekolah meliputi :
  1. Server
    Server adalah komputer khusus yang bertugas melayani aplikasi-aplikasi jaringan. Tingkat kebutuhan spesifikasi server sangat beragam dan tergantung pada fungsi server dan sistem operasi yang terpasang. (Madcoms, 2003 : 21).
  2. Client Server
    Client Server adalah komputer yang memanfaatkan layanan dari server. Sistem operasi jaringan Client Server memungkinkan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah File server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya dan menyediakan keamanan. Linux, Novel Netware, dan Windows NT adalah contoh model sistem operasi jaringan Client Server. (Madcoms, 2003 : 3).
  3. UTP
    Kabel twisted pair dapat dibagi menjadi dua macam yaitu shielded yang memiliki selubung pembungkus dan unshielded yang tidak mempunyai selubung pembungkus.
  4. Konsentrator
    Konsentrator adalah perangkat yang digunakan untuk memperluas dan menambah jumlah komputer dalam sebuah jaringan. Konsentrator terdiri dari dua jenis yaitu hub dan switch. Perbedaan keduanya pada kemampuan transfer data. Pada hub kecepatan transfer data adalah 6,25 Kbps sedangkan pada switch kecepatan transfer data adalah 100 Kbps. (Madcoms, 2003 : 19).
  5. Modem
    Modem singkatan dari Modulator Demodulator yang berfungsi untuk mengkonversikan data digital ke data analog dari komputer pengguna ke komputer server melalui jalur telepon dan sebaliknya. (Madcoms, 2003 : 127).
  6. Setting LAN
    Cara yang paling efektif dan efesien untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain atau menghubungkan sejumlah komputer ke internet adalah dengan membangun jaringan lokal (local area network/LAN). Dengan adanya jaringan maka hanya diperlukan satu sambungan saja ke internet yang bisa dipergunakan secara bersama-sama oleh komputer yang tergabung dalam jaringan tersebut.
  7. Sharing Internet
    Agar semua computer client dapat terkoneksi dengan internet, maka koneksi internet di server harus di sharing ke dalam jaringan LAN.
  8. Trouble shooting Jaringan
    Jika koneksi antar komputer terputus maka kita harus mengecek penyebab putusnya koneksi tersebut. Adapun langkah-langkah pengecekan sebagai berikut :
    • Periksa Swicth menyala atau tidak
    • Periksa kabel UTP terlepas atau tidak
    • Periksa IP Address komputer tersebut sudah benar atau belum.Klik kanan pada ikon LAN kemudian klik Disable kemudian ganti dengan Enable.

Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam pembelajaran e-learning, dua sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan adalah :
  1. Guru
    Peranan guru tak kalah menentukannya terhadap keberhasilan e-learning di sekolah. Keberhasilan e-learning ini secara signifikan ditentukan oleh guru yang kreatif dan penuh dedikasi.
  2. Laboran
    Tenaga laboran sangat dibutuhkan ketika terjadi kerusakan komputer atau terjadi masalah dengan jaringan komputer. Hal ini disebabkan guru yang mengajar menggunakan jaringan komputer memiliki kemampuan terbatas untuk menangani kerusakan komputer dan putusnya jaringan komputer.
Content (Isi)
Pemakaian internet dalam pendidikan sangat luas. Untuk memudahkan saya bagi menjadi tiga golongan yaitu :
  1. Facebook
    Facebook adalah sebuah social networking yang baru saja dirintis pada tahun 2006 oleh seorang mahasiswa Harvard yang bernama Mark Zuckerberg. Mark Elliot Zuckerberg atau Mark Zuckerberg lahir lahir pada 14 Mei 1984 di Dobbs Ferry, Westchester County, New York, Amerika Serikat (AS).
    Ide berawal ketika dia bersekolah di Exeter High School, New Hampshire. Saat itulah dia berkenalan dengan Adam D’Angelo. Zuckerberg lulus dan masuk Harvard University, awalnya membuat program Coursematch yang memungkinkan mahasiswa di kelas yang sama bisa melihat daftar teman-teman sekelas. Rupanya itu tujuan awal facebook, untuk membuat komunitas online sehingga orang-orang bisa saling mengenal dan menghubungkan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang sama. Tapi apakah hanya sebatas itu manfaat dari facebook. Apakah facebook bisa dimanfaatkan untuk pendidikan? Ternyata bisa, ada 9 macam manfaat facebook untuk pendidikan antara lain :
    • Tempat informasi hasil karya penelitian seperti Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    • Membentuk komunitas pendidikan, seperti komunitas multimedia SMK Negeri 8 Semarang.

    • Memberi informasi penting untuk siswa seperti tes CPNS untuk alumni.

    • Wahana untuk memberikan pesan positif untuk siswa

    • Tempat memberikan tugas guru kepada muridnya

    • Tempat melaporkan tugas siswa.

    • Tempat memberikan informasi berupa kisi-kisi soal

    • Sarana untuk memberikan dukungan kepada temannya yang ikut lomba

    • Tempat pengumuman nilai hasil ulangan

  2. Situs-situs yang bermanfaat untuk pendidikan
    Situs Edukasi dan Hiburan untuk TK – SD (Bahasa Inggris)
    Situs Pengetahuan dan Pendidikan untuk SMP-SMA
    Blog Pendidikan
    Blog Teknologi
    Blog Gaya Hidup
  3. Blog
    Sistem pembelajaran yang selama ini dilakukan yaitu sistem pembelajaran konvensional (faculty teaching), kental dengan suasana instruksional dan dirasa kurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel dalam mengakomodasi perkembangan materi pelajaran karena guru harus intensif menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi terbaru. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini sangat pesat. Kemajuan IPTEK tersebut membuat informasi dapat didapat dengan mudah dan cepat dari berbagai belahan dunia. Salah satu kemajuan IPTEK adalah blog. Adanya blog kami manfaatkan ke dalam kegiatan belajar mengajar dalam bentuk tugas menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui blog. Hasil lengkap dari penelitian ini silahkan baca disini
Model E-learning di sekolah
Pembelajaran e-learning di sekolah dapat dilakukan di dua tempat yaitu :
  1. Laboratorium komputer
    Pendidikan berbasis e-learning yang dilakukan di laboratorium dapat dilakukan melalui dua model, yaitu : 1) Content yang bukan berasal dari internet dimana guru memasukkan content melalui CD atau flashdik ke dalam komputer server kemudian content itu dishare ke komputer client. Siswa membuka content itu di komputer client masing-masing. dan 2) Content yang berasal dari internet dimana Guru memberikan alamat website pendidikan kepada siswa untuk melakukan browsing di internet.
  2. Kelas
    Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik.
Keuntungan model e-learning di sekolah
  1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan atau guru.
    Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran melalui jaringan dan internet dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan bahan belajar, peserta didik dengan guru, dan antara sesama peserta didik. Hal ini berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat berani, atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi.
  2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
    Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja sesuai dengan ketersedia waktunya dan dari manapun dia berada. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, yang dapat diserahkan kepada guru begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu penyerahan tugas harus menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru. Juga tidak perlu menunggu sampai ada waktu luang guru untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan tugas apabila dikehendaki. Melalui teknologi internet, semua hal yang demikian ini dapat diatasi.
  3. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
    Tampilan content yang menarik dan interaktif ditambah dengan efek suara membuat siswa tertarik untuk belajar. Hal ini sangat berbeda ketika pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah.
  4. Mendukung pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa.
    Metode ceramah yang diberikan guru di kelas tidak bisa mengatasi perbedaan kemampuan anak untuk menerima materi. Hal ini disebabkan guru tidak menjelaskan materi secara individual. Pendidikan berbasis jaringan dan internet dapat mendukung pembelajaran individual karena siswa menghadapi materi yang ada di layar monitor komputer. Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa menimbulkan rasa jenuh.
  5. Belajar Mandiri
    Pendidikan e-learning memberikan kesempatan bagi siswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Siswa bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, siswa bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Aris P. 2006. Pengenalan Internet. Semarang : ICT LPMP Jawa Tengah.
Madcoms. 2003. Dasar Teknis Instalasi Jaringan Komputer. Yogyakarta : Penerbit Andi.
www.isekolah.org.
Inixindojogja. 2008. Membangun E-learning dengan Moodle
Terima kasih saya ucapkan kepada :
Donny B.U. Penggiat Internet Sehat / Peneliti Senior ICT Watch
Onno Purbo (Pakar Internet Indonesia)



0 komentar:

Posting Komentar

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.